Jumat, 30 Desember 2011

Menjadi Seorang Guru Yang Profesional

Profesional. Secara kata memang terdiri dari 11 huruf. Tapi bila dihayati dan diterjemahkan dalam tindakan nyata, akan tercipta hasil luar biasa!

Menjadi profesional, berarti menjadi ahli dalam bidangnya. Dan seorang ahli, tentunya berkualitas dalam melaksanakan pekerjaannya. Akan tetapi tidak semua Ahli dapat menjadi berkualitas. Karena menjadi berkualitas bukan hanya persoalan ahli, tetapi juga menyangkut persoalan integritas dan personaliti
Dan kata profesional bukan hanya kata baku yang diperuntukkan bagi mereka yang kerja dikantoran. Bekerja di dalam ruang berAC, memakai kemeja, jas mahal, celana bahan bagi laki-lakinya, atau memakai blazer, rok mini, berkutat dengan orang-orang penting yang biasa disebut dengan istilah “meeting”. Tidak! kata professional berlaku untuk setiap profesi. Termasuk guru.
Guru harus memiliki keahlian tertentu dan distandarkan secara kode keprofesian. Bila ia tak punya keahlian menjadi guru maka tidak dapat disebut sebagai guru. Oleh karnanya tidak semua orang bisa menjadi guru.
Namun, pada kenyataannya banyak ditemui bahwa pilihan profesi guru sebagai pilihan profesi terakhir. Profesi ini dirasa kurang bonafide, dekat dengan status sosial menengah ke bawah, bergaji kecil, tidak sejahtera, dan hidup dibawah garis kemiskinan. Bahkan ada guru yang diambil dengan asal comot. Yang penting ada yang mengajar.
Padahal guru adalah operator kurikulum pendidikan. Pengentas kebodohan Ia merupakan mata rantai dan pilar peradan sekaligus benang merah kemajuan suatu masyarakat dan motor penggerak peradaban suatu bangsa.
Dapat dibayangkan bila profesi ini diamanahkan bagi mereka yang tidak profesional dan menjadikan profesi ini sebagai pilihan terakhir. Akan dibawa kemana bangsa ini?

Guru Profesional Guru profesional adalah guru yang meramu kualitas dan integritasnya. Mereka tidak hanya memberikan pembelajaran bagi peserta didiknya tapi mereka juga harus menambah pembelajaran bagi mereka sendiri karena jaman terus berubah. Ia harus terus meningkatkan kemampuan serta keterampilannya dalam berbagai bidang.
Perningkatan kualitas ini tidak hanya didapat melalui ruang formal saja. Tapi juga bisa melalui pelatihan-pelatihan peningkatan kualitas guru. Dan diharapkan peningkatan kualitas guru ini dapat menghapus stigma akan penyakit guru dibawah ini.
Agar tidak ada lagi 11 penyakit yang rentan diderita guru:
1. Tipes : Tidak punya selera
2. Mual : mutu amat lemah
3. Kudis : Kurang disipiln
4. Asma : Asal masuk kelas
5. Kusta : Kurang Strategi
6. TBC : Tidak Bisa Computer
7. KRAM : Kuram Terampil
8. Asam Urat : Asal Sampaikan materi urutan kurang akurat
9. Lesu : Lemah Sumber
10. Diare : Dikelas Anak-anak remehkan
11. Ginjal : Gajinya nihil jarang aktif dan terlambat

Yuk jadi guru berkualitas. Yang menjadikan profesinya tidak hanya profesi penopang kehidupannya di dunia tapi juga sebagai tabungan untuk kehidupannya di akhirat.

Salam Guru Hebat
 Oleh Nessa Morena

MEMBASAHI LISAN, MENYEJUKAN HATI


Kedamaian hati adalah dambaan setiap jiwa. Ketika hati seseorang terasa tenang dan tentram, maka jiwanya terasa ingin terbang jauh ke angkasa melintasi awan putih, lalu rebah di atasnya dengan penuh rasa bahagia. Dadanya terasa lega dan longgar tanpa ada beban sama sekali. Alangkah bahagianya si pemilik hati yang tentram dan damai.
Namun kedamaian hati itu bukanlah menghambur-hamburkan uang, mencari ketenangan di tempat-tempat wisata yang terkenal, bar-bar, discotik, mall, dan hotel-hotel yang berbintang. Bukanlah kedamaian itu dengan bersenandung, melantunkan lagu yang bernuansa romantis atau pula mengingat para artis, bintang sepak bola dan para pelawak yang kerjanya Cuma ngelaba di depan lensa cembung.
Betapa banyak selebritis-selebritis dunia yang mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis, yaitu membunuh dirinya sendiri. Padahal bersamaan dengan hal itu, mereka memiliki kekuasaan, ketenaran dan harta yang melimpah. Namun semua itu tidak dapat memberi kebahagiaan bagi jiwa mereka. Hati mereka meronta ingin lepas dari belenggu –belenggu kehidupan yang fana dan jiwanya terasa kering kerontang tanpa ada setetes embun keimanan yang menyiraminya. Mereka merasa hampa di tengah ramainya kerumunan para penggemarnya. Hal ini disebabkan karena tebalnya dosa yang telah menyelimuti hati. Sebagaimana firman Allah -Azza wa Jalla- ,
"Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka". (QS. Al-Muthoffifin: 14 ).
Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam-,
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيْئَةً نُكْتَتْ فِيْ قَلْبِهِ نُكْتَةً سَوْدَاءَ, فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيْدَ فِيْهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ
"Sesungguhnya seorang hamba jika melakukan suatu dosa, maka dosa itu menjadi titik hitam di dalam hatinya. Jika dia bertaubat dan mencabut serta berpaling (dari perbuatannya) maka mengkilaplah hatinya. Jika ia mengulanginya, maka titik hitam itupun bertambah hingga memenuhi hatinya." [HR. At-Tirmidzi dalam Sunan-nya (3334), dan Ibnu Majah Sunan-nya (4244). Hadits ini di-hasan-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib (1620)]
Allah Yang Maha Penyayang telah memberikan solusi kepada para hamba-Nya untuk membersihkan noda-noda maksiat yang menutupi hati mereka, sehingga hati mereka menjadi suci dan tenang. Kesucian dan kedamaian hati itu akan didapatkan dengan ber-dzikir (ingat) kepada Allah -Subhanahu wa Ta’la-, baik dengan lisan, hati, dan anggota badan.
Dengan cara inilah seseorang akan merasakan manisnya iman, kebahagiaan hidup dan kedamaian yang tiada taranya. Dimana kedamaian tersebut akan menjadi istana yang megah di dalam hatinya saat suka maupun duka, senang maupun susah, resah dan gelisah; hatinya senantiasa tertambatkan hanya untuk mengingat Allah -Subhanahu wa Ta’la- dan lisannya selalu basah melantunkan lafazh-lafazh yang mulia dengan penuh rasa harap dan takut hanya kepada-Nya. Allah -Subhanahu wa Ta’la- berfirman,
“(Yaitu) orang -orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah .Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” ((QS. Ar-Ra’d:28 ).
Dengan senantiasa ber-dzikir (ingat) kepada Allah, maka ketentraman hati, keutamaan dan pahala yang besar telah menanti di depan mata. Inilah amalan yang banyak dilalaikan oleh kebanyakan manusia pada hari ini. Mereka telah disibukkan oleh dunia, pekerjaan dan keluarganya. Padahal amalan ini sangat ringan di lidah namun memiliki keutamaan yang luar biasa.














RENUNGKANLAH


Suatu hari, muncul celah kecil pada sebuah kepompong  seorang pria duduk dan memperhatikan calon kupu-kupu tsb berjuang keras selama berjam-jam untuk mendorong tubuhnya keluar melalui lobang kecil tersebut.
Kemudian, tampaknya usaha tsb sia-sia, berhenti dan tidak ada perkembangan yang berarti.
Seolah-olah terlihat usaha tersebut sudah mencapai satu titik, dimana tidak bisa berkelanjutan.
Maka, pria itu memutuskan untuk membantu kupu-kupu itu.
Dia mengambil sebuah gunting dan membuka kepompong itu. Kemudian kupu-kupu itu keluar dengan sangat mudahnya
Tapi apa yg terjadi? Kupu-kupu itu memiliki tubuh yg tidak sempurna. Tubuhnya kecil dan sayapnya tidak berkembang
Pria itu tetap memperhatikan dan berharap, tidak lama lagi, sayap tersebut akan terbuka, membesar dan berkembang menjadi kuat untuk dapat mendukung badan kupu-kupu itu sendiri.
Semua yg diharapkan pria itu tidak terjadi!
Kenyataanya, kupu-kupu tersebut malah menghabiskan seluruh hidupnya merayap dengan tubuhnya yg lemah dan sayap yg terlipat.
Kupu-kupu tsb tidak pernah bisa terbang
Apa yang pria itu lakukan, dengan segala kebaikan dan niat baiknya, dia tidak pernah mengerti, bahwa perjuangan untuk mengeluarkan badan kupu-kupu dari kepompong dengan cara mengeluarkan seluruh cairan dari badannya adalah suatu proses yang dibutuhkan, sehingga sayapnya dapat berkembang dan siap untuk terbang begitu keluar dari kepompong tersebut, sesuai dengan yang sudah ditentukan oleh TUHAN.
Seringkali, perjuangan adalah sesuatu yg kita butuhkan dalam hidup ini
Jika TUHAN memperbolehkan kita melewati hidup ini tanpa cobaan, hal ini akan membuat kita lemah… Kita tidak akan sekuat seperti apa yang kita harapkan, dan tidak akan pernah terbang seperti kupu-kupu itu.
Kita meminta kekuatan…dan TUHAN memberi kita kesulitan untuk kita hadapi dan membuat kita menjadi kuat.
Kita meminta kebijaksanaan…dan TUHAN memberikan kita masalah-masalah yg harus kita pecahkan.
Kita meminta kemakmuran…dan TUHAN memberikan otak dan kekuatan untuk bekerja.
Kita meminta keberanian…dan TUHAN memberi kita rintangan untuk kita hadapi.
Kita meminta cinta…dan TUHAN memberikan orang-orang yg dalam kesulitan untuk kita bantu.
Kita meminta pertolongan…dan TUHAN memberi kita kesempatan
Kita tidak menerima apa yang kita inginkan…., tapi kita menerima apa yang kita butuhkan.”
Jalanilah hidup tanpa ketakutan, hadapi semua masalah dan yakinlah bahwa kita mampu mengatasi semua itu.






BERSYUKURLAH 1


Sebagian kita pasti merasakan dan menyadari hidup ini adalah nikmat yang dikaruniakan Allah pada kita.
tapi, sebagian lagi masih merasa nikmat ini adalah jerih payah hidupnya di dunia.
dan, sebagian lagi masih bingung karena merasa bahwa dia tidak pernah mendapatkan nikmat apapun di kehidupannya.
Nikmat hidup bisa dilihat tapi sebagian besar orang tidak mau melihatnya…
Nikmat hidup bisa dirasakan tapi sebagian besar orang tidak mau merasakannya…
Nikmat hidup bisa dinikmati tapi sebagian besar orang tidak mau menikmatinya…
Nikmat hidup tidak bisa ditakar tapi sebagian besar orang seringkali menakarnya sembarangan…
Indahnya nikmat hidup…
coba saja renungkan…
di saat seseorang tak punya rejeki lebih…dia diberi nikmat pekerjaan yang menghasilkan rejeki…
di saat seseorang tidak punya pekerjaan…dia diberi nikmat hadirnya keturunan…
di saat seseorang tak keturunan…dia diberi nikmat hadirnya pasangan hidupnya…
di saat seseorang tak punya pasangan hidup…dia diberi nikmat adanya keluarga…
di saat seseorang tak punya keluarga…dia diberi nikmat kesehatan…
di saat seseorang kesehatannya berkurang…dia diberi nikmat tubuh yang sempurna…
di saat seseorang tak memiliki tubuh yang sempurna…dia diberi nikmat nafas kehidupan yang indah…
tak ada alasan bagi seseorang untuk tidak bersyukur atas apa yang dimilikinya…
tak ada alasan bagi seseorang untuk membantah kenikmatan hidupnya…
tak ada alasan bagi seseorang untuk tidak bersyukur atas segala yang ada pada dirinya…
Marilah bersyukur atas apapun yang kita dapatkan…
karunia…musibah…
kelebihan…kekurangan…
kekayaan…kemiskinan…
keberkahan…kehampaan…
kesehatan…kesakitan…
keindahan…kejelekan…
Kenikmatan…cobaan…
Semua itu adalah berkah ALLAH…
Semua itu adalah nikmat ALLAH…
Semua itu adalah yang terbaik untuk kita…
Semua itu adalah yang terindah bagi kita…
Semua itu adalah SunnatuLLAH-NYA…
Semoga kita semua menyadarinya…
NB: makanya…sekecil apapun nikmat ALLAH…syukuri ya…
jangan lupa zakat…sekecil apapun yang kita dapatkan…
InsyaALLAH berkah…

BERSYUKURLAH 2


Hidup adalah anugrah terindah yang diberikan Allah kepada kita. hidup dinunia ini akan menjadi sengsara apabila tidak mensyukurinya dan begitupun sebaliknya. Terrkadang kita selalu saja mengeluh dan tidak tenang dalam menghadapi hidup. Hidup bagaikan jalan hidup yang harus ditempuh manusia tetapi selalu saja dirasa berat dan tak kuasa untuk mensyukurinya. Banyak mengeluh, resah, tidak bersyukur, kufur nikmat, sombong, dan membuang-buang apa yang seharusnya digunakan secara baik dan maksimal (mudbazir).
Dalam menjalani hidup, lihatlah orang yang berada yang berada dibawah kita.
Kalaupun selama ini kita selalu merasa resah karena kemiskinan yang menimpa, kita pasti akan mendapati bahwa disana masih banyak orang yang mengemis dan meminta-minta hanya untuk sesuap nasi, mengemis hanya untuk membeli obat, meminta-minta hanya untuk bertahan hidup, orng yang tinggal dikolong jembatan, ornng yang tidak punya rumah, dll.
Kalau selama ini kita resah dengan penyakit yg kita derita, cobalah lihat mereka yang sejak bertahun-tahun tidak bisa pindah dari tempat tidurnya, mereka yang lumpuh sejak lahir, dirawat di RS berbulan2, operasi dalam keadaan krisis,  buta dan tuli,  cacat mental, panas tinggi, busung lapar, penyakit AIDS, dll.
Kalaupun kita tidak bisa melanjutkan kuliah, itu tidak berarti membuat kita gelisah, resah, marah, jengkel dan lain2 karena masih banyak orang buta huruf dan tidak bisa menulis sama sekali yang bisa sukses dan bahagia. Tidak kuliah bukan berarti masa depan suram, melainkan kita harus berusaha dgn bersunguh2 dengan tak melupakan ikhtiar dan tawakal. lihatlah orang yang tidak kuliah bisa sukses dan dahagia, orang yang buta huruf bisa kaya dan sejahtera,, orang yang pendidikannya kurang menonjol tapi bisa hidup nyaman dan tentram. ayo syukuri apa yang kita punya. yang terpenting berusaha sekuat tenaga dan bersungguh2 dalam hidup ini.
Kalaupun pekerjaan kita tidak begitu layak, itu bukan alasan untuk gelisah, putus asa dan menyalahkan diri sendiri. Yg terpenting harus berusaha untuk berbuat yang terbaik. Karna jika lihat kebawah, banyak orang yang mengganggur dan tidak mempunyai pekerjaan sama sekali karena tidak mau berusaha dan bersyukur.
Inilah indahnya bersyukur, karena kita akan selalu berusaha dalam segala kesempitan yang melanda untuk mendapatkan ketenangan hidup.
Rasulullah SAW bersabda :
“lihatlah kepada orang yang lebih rendah darimu, dan jangan melihat kepada orang yang lebih tinggi darimu. itu lebih patut (kamu lakukan), supaya kamu tidak memandang remeh nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu.”